IKAHA TEBUIRENG JOMBANG

Minggu, 01 Juli 2012

MAKNA DAN FUNGSI AFIKS DALAM BAHASA ARAB



MAKNA DAN FUNGSI AFIKS DALAM BAHASA ARAB

Oleh
Lailatul qomariyah,M.Pd.I

I. Pendahuluan
             Afiksasi atau al-ilshoq dalam kajian pesantren salafi yang sering disebut ziyadah merupakan kajian kebahasan yang memiliki peranan penting dalam pembentukan kata-kata baru. Dalam kaitannya  dengan pembentukan kata baru afiks merupakan penambahan yang menghendaki makna atau fungsi baru yang tidak mampu terjangkau dengan hanya mengandalkan perubahan internal yang merupakan ciri khas bahasa arab( istiqoq).
            Pengafikans dalam bahasa arab sama halnya dengan pengafikans dalam bahasa indonesia yaitu selalu mengahasilkan beberapa makna (faidah) dan fungsi (perubahan kelas kata), sehingga walaupun bentuk dasarnya sama setelah mendapakan afiks maka makna dan distribusi pada kalimat akan berbeda, karena telah menjadi kata baru yang bergeser maknanya dari makna sebelum terjadi afiksasi.
            Untuk penjelsan tentang makna dan fungsi akan kami ulas secara singkat pada pembahasan dibawah ini.

II. Pembahasan
A. Fungsi Afiks
Ramlan (1980: 98) memberikan gambaran dan beberapa contoh sebagaimana berikut untuk mendefinisikan fungsi afiks. Kata makan dan minum termasuk golongan verbal, setelah mendapat afiks -an menjadi makanan dan minuman, kata tersebut termasuk golongan kata nominal. Bahasa Arab juga memiliki prilaku morfologis seperti itu. Kata waraqun dan thamarun merupakan golongan kata nomina, setelah mendapat imbuhan prefiks hamzah( أ ) menjadi أورق dan   اثمرmerupakan golongan kata kerja. Maka dapat didefinisikan bahwa fungsi sufiks –an pada contoh dalam bahasa Indonesia di atas adalah mengubah kata kerja menjadi kata benda  sedangkan prefiks Pada contoh bahasa Arab di atas prefiks أ  berfungsi mengubah kata benda menjadi kata kerja.
Kata cangkul, gunung, dan batu  termasuk golongan kata nominal. Setelah mendapat afiks men- menjadi mencangkul, menggunung, dan membatu, maka kata-kata tersebut termasuk golongan kata verbal. Maka dapat dikatakan bahwa afiks men- disini berfungsi sebagai pembentuk kata verbal.
Kata حَجَرٌ ’batu’, دَقِيْقٌtepung’, dan  جَبَلٌ ’gunung’ termasuk golongan kata nominal setelah mendapat penambahan sufiks –ي  menjadi daqiqiy, hajariy dan jabaliy, kata-kata tersebut termasuk golongan adjektiva, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sufiks –y berfungsi sebagai pembentuk adjektiva.
Beberapa perubahan dari satu kelas kata menjadi kelas kata lain sebagai akibat penambahan afiks disebut sebagai fungsi gramatik atau hanya sering disebut fungsi afiksasi dalam kajian morfologi (Ramlan, 1980: 98). Selain memiliki fungsi gramatikal, afiksasi juga memiliki fungsi semantik. Fungsi semantik lebih lanjut sering disebut dengan makna afiksasi dalam kajian morfologi. Pembahasan tentang makna atau fungsi semantik akan kami paparkan pada sub bahasan di bawah ini.

B. Makna Afiks
Makna merupakan istilah yang paling ambigu dan paling kontroversial dalam teori tentang bahasa. Dalam the meaning of meaning, Ogden dan Richard tidak kurang mengumpulkan dari 16 definisi yang berbeda bahkan menjadi 23 jika tiap bagian kita pisahkan(-: 65). Kekaburan itu sebenarnya dapat dikurangi dengan mempersempit perhatian ke arah makna kata saja. Banyak unsur lain selain kata yang mempunyai makna tertentu. Dari segi definisi, semua morfem yang signifikan dan begitu pula kombinasi-kombinasi tiap-tiap morfem itu masuk dan berbagi makna memegang peranan masing-masing dalam keseluruhan makna ujaran.
Meaning atau makna secara umum dapat didefinisikan bentuk pengetahuan yang bersifat empirik yang tersimpan dan diungkapkan dalam bahasa yang berstruktur dan dalam bahasa yang bersifat data. Meaning, kalau kita menjelaskan meaning kita harus menganalogikan dengan istilah lain yang berkaitan dengan kata meaning contohnya, ada leksikal meaning, interpersonal meaning, grammatical meaning, linguistic meaning, utterence meaning, sentence meaning dll. Meaning adalah arti atau makna yang merupakan hasil abstraksi manusia terhadap realita yang diinderanya. Makna ada pada abstraksi manusia. Jadi yang lebih ke sistem pengetahuan adalah meaning. Sementara itu, makna yang dikehendaki dalam tesis ini adalah makna afiks atau makna yang muncul akibat melekatnya afiks.
Makna afiks atau sering disebut fungsi semantik (Ramlan, 1980: 98) misalnya kata laptop. Kata tersebut telah memiliki arti leksikal. Akibat melekatnya afiks ber- pada kata itu, berubahlah arti leksikalnya menjadi ‘mempunyai laptop’.
Bahasa Arab juga mempunyai prilaku seperti bahasa Indonesia untuk mengungkapkan makna tertentu misalnya kata حَجَزَ mempunyai arti leksikal ‘negara Hijaz’ setelah mendapat penambahan afiks hamzah أ maka akan menjadi Ahjaza memunculkan makna baru yang disebut fungsi semantik ‘menuju Hijaz’. Maka dapat dikatakan bahwa prefiks hamzah mempunyai makna menuju sesuai makna yang ada dalam bentuk dasar.
Hal ini sesuai yang telah dijelaskan oleh  Ahmad Samiyah dan Nabilah Abbas (Dalam muhadarah wa tatbiqot fi ilmi al-Dalalah) bahwa makna dalam bahasa Arab bisa terjadi akibat pertama, Perbedaan jenis verba (madhi, mudori’, dan amar)[1] dan kedua, akibat  perbedaan bentuk verba (mujarrod dan mazi>d) dalam bahasa Arab berpengaruh pada perubahan makna. Umar (1983: 53) juga menjelaskan bahwa afiksasi dan internal change dapat menyebabkan perubahan makna. Hal ini menurut Ibnu Jinni termasuk dalam kajian Semantik Morphologi, Ibnu Jinni membagai kajian semantik morphologi dalam bahasa Arab menjadi tiga. Pertama, Dalalah al-Lafziyah. Kedua, dalalah al-Shina’iyah. Ketiga, dalalah al-Ma’nawiyah.
Adapun yang dimaksud dengan makna-makna tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dalalah al-Lafziyah adalah makna yang timbul sebagai akibat perbedaan fonem yang menyusun sebuah kata.
Contoh:               Q – w - m
                            S –  m -a

Perbedaan fonem yang ada pada kedua contoh tersebut membedakan makna. Fonem q-w-m bisa berati berdiri, sedangkan fonem s-m-a berati mendengar. Makna tersebut hanya dilihat dari fonem yang menyusun pembentukan kata tersebut.               
b. Dalalah al-Sina’iyah adalah makna yang muncul sebagai akibat perbedaan wazan yang membentuk suatu kata.
Contoh:              Qotala ’membunuh’
                           Qootala ’saling membunuh’
                                                                                                                    
Dua contoh tersebut sama-sama tersusun dari fonem yang sama(q-t-l) tetapi mempunyai makna yang berbeda karena dibentuk dari wazan yang berbeda. Contoh pertama dibentuk dari wazan yang  thulasi mujjarod(verba asli yang terdiri dari 3 konsonan)  dan contoh yang kedua terbentuk dari fi’l al-Mazi>d (verba berafiks). Afiks yang melekat pada contoh kedua adalah infiks alif.
c. Dalalah al-Ma’nawiyah adalah makna yang muncul karena adanya proses internal change.
Contoh:              Yadhribu ’sedang memukul’
                           Madhruubun ’ yang dipukul’

Makna yang muncul pada kedua contoh tersebut berbeda karena adanya proses internal change.


III. PENUTUP
           
            Kajian makna dan fungsi afiks dalam bahasa arab di atas semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah khasanah kajian ilmu bahasa yang dewasa ini mulai redup, khususnya kajian tentang ilmu bahasa arab yang saat ini juga mulai jarang dikaji .semoga kajian para alim ulama’ terdahulu tentang morfologi dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk mengembangkan khasan kajian ilmu bahasa arab. Ami...........n.




RUJUKAN
Ramlan, Muhammad.1985. Morfologi Sebuah Tinjauan Diskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.
Umar, Ahmad Muhtar. 1983. Ussisa Fi Ilmi Al-Lughoh. Jaamiah Toroobalis.
Ali, Ma’sum. Amsilatu Tasrifiyah. Surabaya: Maktabah Shaih Salim Bin As’ad Nabhan.



[1] Perbedaan jenis verba(ma>d{i, mud}o>ri’, dan amar) tidak merubah makna leksikal hanya berfumgsi sebagai pemarkah kala dan tenses dan sekaligus sebagai pemarkah deklinasi nomina pronomina, dan adjektiva, dan konjugasi verba. Sehingga afiks sebagai pembeda jenis verba,  jika di kaitkan  dengan teori yang dikemukakan Kridalaksana (2008: 93) termasuk tergolong sebagai afiks infleksional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar